Tuesday 26 May 2009

Solusi Dasar Masalah Pangan 2035

Dengan tingkat konsumsi perkapita seperti sekarang ini, 135 kg per kapita per tahun, pada tahun 2035 kita membutuhkan sekitar 50 juta ton beras. Artinya kita membutuhkan sawah dengan produktivitas rata-rata 5 t/ha GKG seluas 11 juta ha.
Kendala peningkatan produksi
Penambahan areal sawah sangat sulit dilakukan.
Suplai air juga semakin berkurang. Usaha-usaha melalui penelitian dan manajemen untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan air menjadi sangat krusial pada masa mendatang karena terjadi kompetisi antara pertanian dan non pertanian.
Sistem pertanian kita semakin gurem sehingga perlu ada reorganisasi pertanian agar petani dapat bekerja pada skala yang lebih ekonomis.
Sulit meningkatkan produktivitas dari 4.6 t/ha GKG. Kalau dibandingkan dengan negara lain produktivitas petani Indonesia sudah cukup tinggi.
Hambatan dari luar pertanian dengan adanya global warming, seperti kebanjiran, kekeringan, ledakan hama dan penyakit.

Solusi pokok yang perlu dilakukan
Mengurangi konsumsi beras per kapita sehingga pada tahun 2035 konsumsi dapat ditekan 60% (atau 2%/tahun). Harus ada keberanian Pemerintah membiarkan harga beras relative tinggi dibandingkan harga pokok lain. Dengan kata lain pengurangan konsumsi beras harus diiringi dengan diversifikasi ke produk non beras. Hal ini berarti diperlukan inovasi-inovasi pengolahan dan penyajian produk pangan non beras agar lebih bergizi, bergengsi, dan lebih murah.
Nilai absolut pertambahan penduduk Indonesia masih besar walaupun pertumbuhannya sudah menurun. Oleh karena itu usaha-usaha untuk mengurangi pertambahan penduduk harus lebih digiatkan sampai mendekati zero growth.
Dengan dua pendekatan ini tekanan terhadap peningkatan produktivitas dan perluasan areal panen menjadi lebih berkurang.